Jumat, 30 November 2012

INSTALASI AV MOBIL

Audio Video Mobil Kebutuhan sebuah sistem car theatre meliputi: • sebuah main unit DVD • satu set speaker depan yang terdiri dari mid bass 6 inci dan sepasang tweeter • satu set speaker belakang coaxial (sesumbu) atau terpisah, berukuran 5 atau 6 inci. • satu unit centre channel • satu atau dua unit subwoofer • satu atau dua unit power amplifier yang sudah mendukung sistem surround DTS 5.1 • beberapa TV monitor. Komponen Car Audio 1. Head Unit Head unit produksi Panasonic merupakan kombinasi radio, CD dan MP3. Peralatan audio yang sangat umum adalah radio/tape player / CD player / DVD player yang secara umum diuraikan sebagai Head unit, juga dinamakan head deck. Sekarang telah dikembangkan teknologi head unit ditambahkan CD player dengan MP3, Ogg WMA, AAC dan dukungan USB, Bluetooth serta Wi-Fi. Mobil modern kebanyakan mempuntai CD player dan beberapa mempunyai pilihan untuk CD cahnger, yang dapat dipasang disc ganda juga dalam head unit itu sendiri atau terpisah ditempatkan dalam konsol. Bahkan terakhir telah ditambahkan DVD player dan layar LCD. Layar LCD juga diintegrasikan ke dalam onstrumen konsol. DVD head unit mengumpankan video keluaran ke dalam peraga yang dipasang secara terpisah atau ditempatkan ke dalam sandaran untuk dilihat penumpang di belakang. Layar video dapat juga menunjukan keluaran video dari komponen lain seperti system navigasi, game konsol atau kamera parkir yang dapat secara otomatis diaktifkan bila mobil bergerak mundur. Head unit pada umumnya menawarkan beberapa cross over (audio cross over) dan equalization. Pada umumnya meliputi equalizer parametric dan atau grafis. Cross over biasanya menggunakan filter pelewat frekuensi tinggi dan frekuensi rendah hanya mengirimkan cakupan frekuensi tertentu ke komponen tertentu. Filter subsonic umumnya menangani penguat yang bukan head unit.
2. Speaker Speaker mobil pada umumnya ditempatkan di pintu dan rak bagasi dibagasi mobil sedan modern. Persaingan system stereo sering menempatkan speaker di kick panel enclosure, memungkinkan untuk pengarah yang luas dan penempatan pengarah yang lebih baik.Sebelum radio stereo dikenalkan, kebanyakan speaker ditempatkan ditengah dashboard melalui lubang kea rah depan windshield. Ukuran speaker mobil pada umumnya dalam cakupan antara 4 inchi dan 12 inchi, juga dalam ada bentuk non lingkaran ukuran 6 X 9, dengan impedansi kebanyakan untuk speaker mobil 4 ohm. Rating daya speaker biasanya antara 35 watt (keluaran head unit pada umumnya) hingga 250 watt. Sistem audio kualitas tinggi sekarang ini meliputi komponen speaker meliputi seperangkat tweeter (frekuensi tinggi), midrange (frekuensi menengah) dan woofer (frekuensi rendah) diinstall untuk bass dan sub bass (frekuensi ultra rendah), yang lebih terasa dalam pendengaran tergantung dari bagian frekuensi. Sistem cross over dapat berupa jarinan cross over aktip dan pasip. Cross over elektronik aktip sinyal sebelum dikirim ke amplifier dibagi untuk diberikan pada kanal amplifier setiap pengarah individu dalam komponen system. Sedangkan dalam jaringan cross over pasip sinyal dibagi setelah dikuatkan, memungkinkan untuk melakukan pengaturan beberapa speaker dengan menggunakan satu kanal. Sistem saluran 5.1 bahkan 7.1 kanal suara surround, sebaik seperti THX II bersertifikat, sekarang diintegrasikan ke dalam beberapa mobil dengan kedua penggemar aftermarket dan pabrikan itu sendiri. Sistem meliputi speaker surround komplemen penuh dari depan kiri, kanan dan speaker tengah panjang dengan belakang kanan dan kiri (system speaker sirround 7.1 meliputi sisi kanan dan kiri) sepanjang dengan prosessor suara digital. Sehingga memungkinkan mengembalikan mobil ke dalam pemutaran teater virtual. Ini bertambah popular dengan adanya SACD dan DVD audio berisi musik dikodekan dalam 5.1.
3. Amplifiers Amplifier audio mobil digunakan untuk memberi power ekstra pada speaker dalam sistem yang membutuhkan power lebih dari pada yang dapat dihasilkan unit stereo atau head unit. Amplifier kebanyakan menggunakan juga subwoofer. Sekarang terdapat pilihan merk dan harga yang tak terbilang banyaknya. Amplifier yang paling umum adalah satu kanal (mono-block) atau 2 dan 4 kanal. Beberapa merk terkenal dari car audio amplifier adalah Pioneer, Kicker, MTX, Sundown Audio, RD Audio, Incriminator Audio, Digital Design (DD), US Amp, JL Audio dan Rockford Fosgate. Amplifier diklasifikasi dalam klas D, kelas A, Klas A/B, kelas C dan beberapa variasi pada kelas D seperti kelas X, kelas TX. Klasifikasi didasarkan pada proporsi bentuk gelombang masukan dan keluaran yang sebanding dengan daya. Banyak amplifier mengklaim 3000 watt, namun hanya mempunyai sekering 140 amper. Untuk 3000 watt membutuhkan sekering sekitar 200 amper, namun ini dengan mempetimbangkan efisiensi 100%. Tidak ada penguat di pasaran mempunyai efisiensi 100%, kebanyakan kelas D mono block dengan efisiensi 60% - 90% tergantung pada impedansi speaker. Pada umumnya amper sekring dikalikan 10 untuk mendapatkan watt tegangan. Formula yang benar untuk perhitungan sekring adalah FuseRating * 14,4 * Efifiensi dimana rating sekring dalam amper, 14,4 adalah muatan tegangan normal mobil dan efisiensi nilai efisiensi penguat. 4. Subwoofers Merk subwoofer sama luasnya seperti car audio yang lain. Ukuran pada umumnya dari 8” hingga 18” untuk produk tertentu bisa mencapai 21” (incriminator Audio 21” Death Penalty Sub) dan 34” (Audiobahn’ 34”sub). Cakupan harga dari 20$ merk seperti Soundstorm, Lightning Audio, Audio dan Boss sampai 3000$ untuk merk AudioPulse LMT. Subwoofer mempunyai kumparan voice tunggal, dual atau quad dan mempunyai resistansi dalam ohm, secara umum kebanyakan beban kumparan voice adalah 0,7 ; 1; 1,4 ; 2 ; 2,4 ; dan 4 ohm. Nama merk terkenal yang menghasilkan subwoofer sekarang ini adalah : Rockford Fosgate, JL Audio, MTX Audio, Pioneer, Incriminator Audio, Kicker, MA Audio, RE Audio, Sundown Audio, Fi Car Audio, AudioPulse, and Memphis Car Audio. Setiap perusahaan 5. Dasar Kombinasi Sub dan Amplifier Kompatibilitas amplifier dan sub sangat penting jika tidak akan mengakibatkan penurunan atau tidak akan dapat digunakan salah satu dari keduanya. Amplifier dan sub dapat dipilih kduanya pada waktu yang sama untuk menghidari ketidak cocokan antara keduanya, tetapi jika telah mempunyai salah satu di rumah kemudian cari di intrenet untuk menemukan salah satu yang terbaik. Sub terdapat dua pilihan utama kumparan voice tunggal dan kumparan voice ganda yang memberi lebih pilihan untuk pengawatan. Oleh karena mencapai hasil sempurna dan mampu mengelluarkan daya yang tidak masuk akal. Kebanyakan dalam pembelian amplifier memilih hanya mempertimbangkan seberapa besar daya yang dibutuhkan subwoofer. Ketika diputuskan perlu pertimbangan factor kesesuaian kompatibilitas sebaik seperti yang dikehendaki. Amplifier mono atau dua kanal merupakan pilihan dalam katagori pertimbangan. Umumnya ada empat kombinasi subwoofer akan didiskusi lebih lanjut. Setiap kombinasi akan diingat sebagai bekal pemilihan jenis amplifier yang tepat. o Kumparan Voice Tunggal 4-ohm : Sebagaimana kumparan voice tunggal mempunyai pengawatan pemasangan kawat lebih sedikit sehingga ringkas, sederhana dan murah. Tidak terlalu banyak mengambil ruang dengan hasil besar. Kumparan voice dengan sempurna kompatibel dengan penguat dua kanal seperti bekerja dengan 4 ohm. Yakinkan tidak menggunakan amplifier mono sebaik dengan kurang dari 4 ohm. TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk 634 DIREKTORAT PEMBINAAN SMK (2008) Gambar 12-8. Speaker pyle Gambar 12-9. Sound system o Satu Kumparan voice rangkap 4 ohm (One 4-ohm dual voice coil) Kumparan voice rangkap sebagaimana telah disebutkan di awal dikawatkan dengan berbagai cara lebih mudah yang juga menghasilkan kinerja dan penanganan daya besar, Kebanyakan dari kumparan voice rangkap sangat ringkas. Amplifier mono yang dibangun untuk pemakaian impedansi lebih rendah dan menghasilkan daya besar ideal dengan jenis kumparan voice ini. o Dua Kumparan Voice Tunggal 4 ohm Untuk menghasilkan ketat dan akurat dapat digunakan dua subwoofer pemukul lebih keras. Ini mungkin mengambil ruangan lebih besar namun tergantung prioritas bass lebih atau ruang ?. Amplifier mono sempurna untuk katagori ini daya dan unjuk kerja lebih dari yang diharapkan. o Dua kumparan voice rangkap 4 ohm Kumparan voice rangkap menyediakan berbagai pengawatan memberi fleksibilitas dan kenyamanan. Penguat dua kanal merupakan pilihan yang tepat untuk menghasilkan bass yang berdaya penuh. Kombinasi tersebut di atas adalah dasar dan umum. Dapat dicari kombinasi lebih jika ingin mencoba dan memperoleh yang diinginkan.
Read More..

MUATAN LOCAL

Muatan Lokal 1. Pemotongan Plat Pada proses pemotongan plat, alat yang digunakan untuk memotong plat adalah mesin gullotine. Mesin gullotine terdiri diri 2 (dua) jenis yakni mesin gullotine manual dan mesin gullotine hidrolik. Disini alat yang digunakan untuk praktek pada praktikum proses produksi adalah mesin guillotine manual. 2.Pembuatan lubang yg diperlukan
3. Proses Tekuk (Bending) Pada proses tekuk ini, mesin yang digunakan untuk melipat atau menekuk plat adalah mesin bending manual dan bending Hydraulic Pipe Bender
4. Proses Pengeboran Lubang Baut
5.Finishing
Diposkan oleh Yoga teguh Wicaksono di 10:33
Read More..

SERVIC CD PLAYER

memperbaiki CD player 1). Menjelaskan media rekam CD Perkembangan teknologi media rekam dewasa ini begitu pesat dari yang proses analog berupa Piringan Hitam dengan phonograph-nya sampai yg digital berupa file seperti .mp3, .wav dst. Prinsipnya teknologi media rekam pada dasarnya ada 3 yaitu yang menggunakan media Piringan/plat, Pita dan CD. 1. Piringan Hitam / Plat Piringan Hitam mulai populer sejak tahun 1948 Ada beberapa alat untuk memutar piringan hitam, salah satunya adalah phonograph. Cara kerja piringan hitam sama saja disemua alat pemutarnya, yaitu dengan menggunakan stylus, yang berbentuk seperti jarum yang berada di pinggiran piringan hitam. Stylus itu berfungsi untuk mencatat simpangan gelombang suara yang direkam di piringan hitam dan kemudian meneruskannya ke alat pengeras suara. Beberapa kelemahanya adalah masih mahalnya harga piringan beserta alat pemutarnya, bahkan sampai proses rekaman hingga diproduksi menjadi kepingan plat pada saat itu. Bahkan dahulu kala beberapa artis hanya sanggup merekam lagu single nya saja di atas piringan yang hanya mampu memuat 1 lagu pada tiap sisinya. Karena alat putarnya bergantung pada media jarum dan poros piringan yg berputar secara mekanis yg mudah 'aus' maka rentan sekali kualitas yang mudah mengayun meskipun pada dasarnya piringan hitam itu kualitasnya terbilang bagus selagi tidak ada baret (sama seperti cd). 2. Pita Kaset Pada sekitar tahun 1963 kaset sudah dikenal, namun baru sekitar tahun 1970an kaset boleh bisa dikatakan menggeser popularitas pendahulunya yaitu piringan hitam dikarenakan kemampuan rekamnya yang bisa menampung hingga 60 menit lebih, juga lebih praktis karena bentuknya jauh lebih kecil. Teknologi Pita Magnetik inilah yang juga memicu tumbuh pesatnya teknologi Format sejenis seperti Betacam / VHS. Namun sekali lagi, tercapainya teknologi pita magnetik tersebut pada era itu tidak terlepas dari kekurangan, yaitu diantaranya : > Tidak tahan terhadap air (kita pernah dengar orang membersihkan plat/cd dengan mencucinya dengan air bersih, tapi kita belum pernah dengar ada yang membersihkan kaset dengan dicuci apalagi direndam kan?!) > Pita Magnetic sensitif terhadap perubahan suhu dan kotoran / debu. > Karena bentuknya pita dan tipis makarentan sekali robek, bergelombang atau bahkan putus. Tapi terus terang ane kangen loh gan sama ayunan dan mendemnya kaset yang sudah usang, karena Tapi terus terang ane kangen loh gan sama ayunan dan mendemnya kaset yang sudah usang, karena kita gak bisa denger itu lagi di format digital seperti mp3 dll. Ini contoh dari kekurangan kualitas pita magnetik beserta playernya pada saat diputar. garis-garis hitam atau grenyek-grenyek berwarna putih yang naik turun atau muncul secara tiba-tiba akibat penurunan kulitas pita / head pemutarnya. 3. LaserDisc. Teknologi ini populer di awal tahun 1980 hingga sekarang dalam format yang lebih kecil dan canggih seperti CD, VCD, DVD, BlueRay..dst.. Karena kualitas yang semakin membaik, perawatan yang tidak sulit, serta kemampuan penyimpanan data yang lebih banyak maka teknologi ini cepat sekali memikat pasar. Namun sekali lagi.. tidak ada gading yang tak retak. Media ini juga memiliki kelemahan diantaranya adalah mudah baret / lecet bahkan terkelupas lapisan luarnya hinga tidak bisa terbaca sama sekali oleh alat pemutarnya. namun karena terbuat dalam format yang berbeda dengan pita magnetic maka hasil kerusakan yang dapat kita dengar / lihatpun berbeda. Perbedaan Media Rekam VCD dan DVD 1. Dilhat dari hal ukuran Track dan Pitch DVD memiliki ukuran pit lebih kecil dari CD. Pit adalah lubang (galian) kecil atau tekanan yang sedikit di atas permukaan disc yang mengijinkan pickup laser untuk membedakan antara kondisi digital berlogik 0 dan 1. DVD sisi tunggal, lapisan tunggal dapat menyimpan sekitar tujuh kali lebih banyak dari pada CD. Sebagian besar tambahan ini berasal dari pit dan track pada DVD lebih kecil. 2. Dilihat dari Track space / spasi tiap track Jalur track pada DVD 2,16 kali lebih kecil dan panjang pit minimum, untuk DVD lapisan tunggal adalah 2,08 kali lebih kecil dari pada CD. Fitur spasi track antar pit spiral pada DVD lebih tipis. Dalam susunan demikian DVD player membaca format DVD dengan ukuran pit lebih kecil dan spasi track lebih tipis, jenis laser yang digunakan berbeda karena menghendaki cahaya dengan berkas yang lebih sempit. Ini merupakan satu dari sebagian besar alasan mengapa CD player tidak dapat membaca DVD, sementara DVD player mampu membaca CD audio). Sumber dari : Waluyanti, Sri, dkk. Mei 2008. Buku Direktorat PSMK Untuk Tehnik AudioVideo. “BAB VII Sistem Reproduksi Sinyal Audio Video”. http://gaptekinfo.blogspot.com/2011/04/perbedaan-cd-dvd-hd-dvd-dan-blu-ray-mau.html . diakses per tanggal 6 Agustus 2011. http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/perbedaan-antara-cd- dengan-DVD.html . diakses per tanggal 6 Agustus 2011. Jenis-jenis CD Jika kita pernah membeli sebuah CD/DVD blank (kosong) atau pernah menyimpan data (burning) kedalam keping CD/DVD, kita kadang melihat ada beberapa jenis CD/DVD yang berbeda, seperti CD/DVD -R + R atau RW. Apa maksud tanda minus dan plus serta perbedaan masing-masing jenis keping tersebut? Kemudian sebaiknya jenis mana ketika kita ingin menggunakannya ? Sebelum membahas mengenai jenis-jenis keping DVD atau CD tersebut, berikut ada beberapa istilah umum berkaitan dengan hal ini yang sebaiknya kita pahami dengan baik. ♦ Burning, yaitu proses menyimpan data ke media/keping disk. Disebut burning, karena kita membakar (menulis bit data) lapisan dalam disk dengan sinar laser. ♦ Session, merupakan periode waktu ketika sesuatu terjadi, disini adalah file-file yang ditambahkan di disk dalam sekali operasi ♦ Single Session, Semua file di dalam disk ditambahkan dalam satu kali operasi ♦ Multi Session, beberapa Session ada di dalam disk Selain itu ada istilah ROM (semisal CD-ROM), merupakan singkatan dari Read Only Memory ( Memori yang hanya dibaca), berarti bahwa informasi yang tersimpan di disk hanya dapat dibaca saja. Trus apa beda -R +R dan RW ? Saat in hampir semua CD/DVD writer sudah bisa menulis dan membaca semua jenis format DVD. Hal ini ditandai dengan adanya logo DVD±RW. Sehingga jika ada logo tersebut, harusnya tidak ada masalah ketika kita memilih jenis -R atau +R. Mengenai penjelasan tanda ini sebagai berikut : ♦ R : tanda ‘R’ sendiri merupakan singkatan dari Recordable. Disini disk dapat digunakan untuk menyimpan data dan sebaliknya jika tidak ada tanda R, maka tidak bisa menyimpan. ♦ -R : Tanda Minus baik CD/DVD merupakan single session disk. Artinya kita tidak dapat menambahkan data lain jika sudah di gunakan, meskipun masih ada sisa penyimpanan. Kadang ada media yang bisa melakukan penyimpanan Multi session di disk jenis -R ini, tetapi hasilnya tidak semua media mampu membacanya, kadang hanya session pertama yang terbaca atau tidak ada sama sekali. ♦ +R : Tanda Plus ditujukan untuk Multisession, artinya kita dapat menggunakan space kosong yang masih tersedia di disk. Setiap session baru dapat ditambahkan di session yang sudah ada atau membuat session baru. Sebagai bonus, ketika session baru disimpan, dapat memerintahkan untuk “menghapus” session yang lama. Hapus ini maksudnya memerintahkan media player untuk mengabaikan isi datanya. ♦ RW : merupakan singkatan dari ReWritable, artinya disk ini menggunakan material khusus sehingga datanya dapat dihapus kemudian digunakan untuk menyimpan data baru atau dapat juga di tumpuk dengan data lain. Ada batasan tertentu seberapa banyak (kali) penghapusan data bisa dilakukan. Selain itu DVD+R mempunyai beberapa kelebihan, seperti misalnya lebih akurat pada kecepatan tinggi dibanding DVD-R, kemudian juga manajemen error yang lebih baik, serta hasil burning (penyimpanan) data mempunyai tingkat kerusakan yang lebih kecil. Melihat perbedaan diatas, maka DVD+R mempunyai keunggulan dibanding DVD-R, sehingga biasanya harganya pun lebih mahal dan mempunyai beberapa keunggulan. Tetapi karena DVD-R lebih dulu hadir ( 5 tahun ) daripada DVD+R, maka format ini kadang yang sering digunakan (lebih mendukung media player lama). Tabel kecepatan baca/tulis CD dan DVD Dalam proses merekam CD tidak seperti mengcopy namun dinamakan membakar CD (burning CD). Untuk bisa merekam ke dalam CD dibutuhkan software pembakar CD (burning tool) seperti Nero, Clone CD, dll Dalam membakar CD harus diperhatikan kecepatan burning, semakin cepat proses burning semakin sulit dibaca oleh CD-ROM yang mempunyai kecepatan baca dibawah kecepatan saat perekaman. Untuk keperluan back-up dan penyimpanan data disarankan membakar CD antara 8x -24x qrch3zg1 Buat yg DVD 6qvqclg5 blue ray maaf cuma copas dari wiki Cakram Blu-ray (Inggris: Blu-ray Disc disingkat BD) adalah sebuah format cakram optik untuk penyimpanan media digital termasuk video definisi tinggi. Nama Blu-ray diambil dari laser biru-ungu yang digunakan untuk membaca dan menulis cakram jenis ini. Cakram Blu-ray dapat menyimpan data yang lebih banyak dari format DVD yang lebih umum karena panjang gelombang laser biru-ungu yang dipakai hanya 405 nm dimana lebih pendek dibandingkan laser merah, 650 nm yang dipakai DVD dan CD. Format saingan Blu-ray yaitu HD DVD juga menggunakan laser jenis yang sama. Cakram Blu-ray dapat menyimpan 25 GB pada setiap lapisannya dibandingkan dengan 4,7 GB pada DVD. Beberapa pabrik bahkan telah membuat cakram Blu-ray satu lapis dan dua lapis (50 GB) yang dapat ditulis ulang.[1] Beberapa studio film yang mendukung format Blu-ray bahkan telah merilis atau mengumumkan akan merilis film pada cakram berkapasitas 50 GB.blue ray lebih pendek dari panjang gelombang laser memungkinkan untuk menyimpan lebih banyak informasi pada 12 cm CD / DVD ukuran disk. Minimum “spot size” di mana sebuah laser dapat terfokus dibatasi oleh difraksi, dan bergantung pada panjang gelombang dari cahaya dan kecepatan rana numerik dari lensa yang digunakan untuk fokus itu. Dengan penurunan panjang gelombang, meningkatkan kecepatan rana numerik 0,60-0,85 dan membuat penutup lapisan tipis agar terhindar dari efek optik yang tidak diinginkan, laser dapat difokuskan ke tempat yang lebih kecil. Hal ini memungkinkan lebih banyak informasi yang akan disimpan di daerah yang sama. Cakram Blu-ray mirip dengan PDD, format cakram optik lainnya yang dikembangkan oleh Sony dimana sudah tersedia sejak 2004. PDD memilik kecepatan transfer data yang lebih tinggi. PDD lebih ditujukan untuk pemakaian data bisnis atau cadangan. Cakram Blu-ray sekarang ini pernah terlibat dalam perang format dengan saingannya HD DVD yang dikembangkan Toshiba. Setelah beberapa perusahaan film dan peritel besar mulai mengakhiri dukungan terhadap format HD DVD pada awal 2008, pada 19 Februari 2008 Toshiba mengumumkan akan mengakhiri produksi dan pengembangan HD DVD sehingga secara langsung menyudahi perang format tersebut Spesifikasi Teknis Cakram Blu-ray dua lapis berkapasitas 50 GB dapat menampung video definisi tinggi (HD) berdurasi 9 jam atau video definisi standar (SD) berdurasi 23 jam. Secara rata-rata, sebuah cakram Blu-ray satu lapis dapat menampung video MPEG-2 definisi tinggi berdurasi 135 menit dengan bonus 2 jam dalam kualitas definisi standar. Versi dua lapis dapat menampung video definisi tinggi berdurasi 3 jam dengan bonus dalam kualitas standar berdurasi 9 jam. pxzsnjbr Profil Spesifikasi BD-ROM mendefinisikan empat profil untuk pemutar cakram Blu-ray. Semua profil berbasis video diharuskan memiliki implementasi lengkap dari BD-J. ♦ 1.0 - Ini merupakan profil dasar yang harus dipakai semua pemutar Blu-ray. Pemutar berbasiskan profil ini hanya membutuhkan 64 KB (0.064 MB) area penyimpanan data aplikasi. Semua pemutar kategori ini akan dianggap kuno setelah November 2007 ketika profil 1.1 menjadi standar baru karena pemutar 1.0 tidak akan bisa menangani semua fitur interaktif yang akan diusung oleh profil 1.1 ♦ 1.1 - Profil 1.1 menambahkan dekoder video tambahan (untuk PIP), audio tambahan dan tempat penyimpanan 256 MB. Produk yang dirilis setelah November 2007 harus kompatibel dengan profil ini. ♦ 2.0 (BD-Live) - Profil 2 yang juga dikenal dengan BD-Live menambahkan fitur konektivitas jaringan sebagai fungsi standar dan meningkatkan tempat penyimpanan ke 1 GB. ♦ Suara (audio) - Profil ini diperuntukkan bagi pemutar yang hanya memainkan suara saja dan tidak membutuhkan penyandi video atau BD-J.
Read More..

REKAMAN AUDIO

SEJARAH REKAMAN DAN ALAT PEREKAM Alat perekam suara pertama yaitu Phonoautograph penemuan Leon Scott telah ada sebelum Phonograph penemuan Thomas Alpha Edison yang digunakan untuk mempelajari gelombang suara pada tahun 1857. namun alat tersebut tidak digunakan untuk mereproduksi hasil rekaman tersebut. Phonograph diciptakan seiring dengan pengembangan perangkat telepon pada tahun 1870-an dan pada saat itulah Edison mendapat ide untuk mencetak pesan telepon di atas kertas berlapis wax manggunakan alat elektromagnetik. Setelah penemuan tersebut, bermunculan alat perekam lain seperti Graphophone dan perusahaan lain yang membuatnya. Para ilmuwan meyakini bahwa alat tersebut dibuat pada 9 April 1860 oleh ilmuwan Perancis, Edouard-Leon Scott de Martinville. Edouard-Leon Scott de Martinville merekam suara menggunakan alat bernama phonautograph yang memindahkan gelombang suara ke dalam selembar kertas yang dihitamkan dengan asap lampu minyak. Untuk memutar rekaman itu sendiri, para ahli membuat alat pemindai digital beresolusi sangat tinggi. Dengan pemindai digital itu para ahli dapat membaca gelombang suara yang dihasilkan Edouard-Leon Scott de Martinville tersebut. Hasilnya, terdengarlah rekaman seseorang bernyanyi: ‘Au clair de la lune, Pierrot repondit‘. Edouard-Leon Scott de Martinville sendiri tidak bisa memutar ulang rekaman yang ia buat tersebut, baru pada tahun 1888 Thomas Alpha Edison dapat membuat alat yang dapat merekam sekaligus dapat memutar kembali suara yang direkam. Pada tahun 1894, Emir Berliner mencetuskan ide untuk mencetak suara di atas piringan dan bukan silinder dengan alas an lebih mudah direproduksi. Ide piringan inilah yang berkembang menjadi disc yang kita kenal sekarang ini. Phonograph, graphophone dan alat perekam lainnya adalah alat mekanik sampai tahun 1920 dikembangkan player dengan built in speaker yang mengizinkan pemutaran hasil rekaman dapat lebih keras suaranya. Hingga akhir perang dunia II, phonograph atau dikenal juga dengan gramaphone adalah satu-satunya alat perekam dan playback yang umum digunakan, tetapi zaman sudah mulai berubah. Hollywood mulai mengambil peranan dalam perkembangan rekaman dengan menggunakan suara di film. Tape Recording Pada akhirnya, pengembangan tape recording yang menggantikan phonograph dan recording optical, karena lebih mudah dan biayanya yang lebih terjangkau. Tape mulai populer tahun 1950-an. Perkembangan tape recorder ini membawa perubahan yang pesat dalam membuat musik. Karena dengan tape, proses edit menjadi lebih mudah, pemberian efek fade in dan fade out bisa dilakukan. Jika sebelumnya seorang artis harus membawakan lagu dengan sempurna saat direkam, dengan adanya tape recording, proses penambalan dan edit yang lebih mudah, berbagai kesalahan dapat diperbaiki dengan mudah. Multitrack Recording Pada tahun 1940-an mulainya eksperimen dengan menggunakan multitrack recording yang terus berkembang menjadi lebih rumit hingga tahun 1960-an. Dengan adanya multitrack recording, teknik merekam dengan memisahkan grup artis dapat dilakukan. Efek lain yang ditimbulkan oleh multitrack recording ini adalah munculnya suara stereo. Para insiyur suara pada tahun 1930-an mulai bereksperimen dengan merekam menggunakan 2 microphone, 2 amplifier, dan 2 speaker yang menyebabkan efek aural yang menyenangkan. Pada tahun 1960-an, 8 track player yang biasa diasosiasikan dengan player untuk mobil menjadi sangat popler namun segera mati dan digantikan oleh kaset. Tahun 1963 Philips mengenalkan Compact audio cassette atau yang lebih kita kenal sebagai kaset sebagi media penimpan audio baru. Perusahaan yang berbasis di Eindoven Belanda ini baru menjual massal penemuan mereka ini pada tahun 1965, kemudian pada tahun 1971, Advent Corporation memperkenalkan Model 201 tape deck yang merupakan ibu dari tape yang selama ini kita kenal. Dalam perkembangan berikutnya pada awal dekade 1980-an lahirlah Walkman yang dibuat oleh perusahaan elektronik dari Jepang yaitu Sony. Perusahaan ini membuat alat pemutar kaset portable yang ukurannya tak lebih dari ukuran kotak makan. Digital Recording Mulai tahun 1980-an teknologi digital recording mulai berkembang. Tahun 1984 Sony memperkenalkan Compact Disk CD yang berbentuk seperti cakram kecil dengan lubang ditengahnya. Ide dari pembuatan CD ini adalah merampingkan bentuk media penyimpan musik populer selama ini yaitu kaset yang dirasa terlalu besar. Disamping itu pengenalan CD ini juga bertujuan untuk membuat kualitas audio yang dihasilkan menjadi lebih baik selain kepraktisan dalam penyimpanan. Lahirnya CD kemudian diikuti oleh lahirnya VCD dan DVD yang dapat menyimpan bentuk visual bergerak selain dapat menyimpan bentuk audio. Lahirnya CD dan perkembangannya tidak dapat dipungkiri merupakan awal dari revolusi musik digital karena data-data yang disimpan dalam CD adalah data-data audio dalam format digital. Dan pada tahun 1990-an, budaya rekaman sudah mencapai era yang sangat berubah dari budaya awal. Denagn segala kemudahan menggunakan peralatan multimedia, dengan semuanya sudah berupa file digital, hobbyist dan pemakai komputer biasa sudah bisa merekam dan mengedit materi digital dan me-mixingnya. Musical Instrument Digital Interface (MIDI) juga mengubah bagaimana musik dibuat. Format Audio Digital sendiri banyak sekali macamnya, seperti WAV, AAC, WMA, Ogg Vorbis, Real Audio, MIDI dan tentu saja yang paling populer adalah MP3. MP3 yang secara teknis disebut MPEG 1 Audio Layer3 lahir dari kerjasama antara tim dari Fraunhofer Institute Jerman dan Digital Audio Broadcasting (DBA). Proyek mereka ini diberi nama EUREKA EU147. Kerjasama yang dimulai pada tahun 1985 ini ide besarnya adalah membuat format audio yang serealistik mungkin dengan ukuran file yang sekecil mungkin. Tim yang diketuai oleh Profesor Dieter Seitzer dan Profesor Heinz Gerhauser akhirnya menemukan algoritma yang dapat menangkap berkas suara yang tidak tertangkap telinga. Berkas suara ini sendiri dapat dimampatkan sebesar 1/10 dari ukuran semula. Algoritma yang bernama ISO-MPEG Audio Layer-3 (IS 11172-3 dan IS13818-3) ini kemudian distandarisasi secara global dengan Moving Picture Experts Group (MPEG) agar dapat diterima secara internasional. Ditahun 1995 tim dari Fraunhofer Institute Jerman membuat Wimplay yang merupakan pemutar musik versi Windows yang bisa memecah algoritma MP3 sehingga dapat dinikmati secara reltime. Wimplay inilah yang menjadi cikal bakal Media player yang terdapat di Personal Computer.Dalam perkembangannya berikutnya lahirlah iPOD yang merupakan pemutar MP3 portable yang digagas oleh Steve Jobs yang merupakan CEO Apple inc. Perkembangan teknologi dari masa ke masa tidak dapat dipungkiri memberi dampak bagai pedang bermata dua. Di satu sisi perkembangan teknoloi pemutar musik kesempatan bagi tersebarnya produk-produk musik secara luas kepada penikmatnya. Disisi lain pembajakan musik menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan bagi perkembangan industri musik sendiri, dalam hal ini dapat dikatakan industri teknologi informasi bisa menjadi madu sekaligus racun bagi industri musik
Read More..

Instalasi CCTV

CCTV(closed circuit tewlevision ) adalah pemantauan gambar jarak jauh dengan rangkainan tertutup ,segingga tidak dapat di lihat sangat dekat) PERANGKAT DASAR: 1.camera cctv (standar atau bisa untuk gelap) 2.PENGATUR SISTEM (vcr) 3.hard disk (perekam) 4.monitor (crt atau lcd)
... 6.18.2011 Installing a Simple and Good CCTV Power (End) The Professional Way Menggunakan power supply yang handal merupakan tuntutan bagi instalasi CCTV yang profesional. Seperti yang tampak pada ilustrasi sederhana di atas, kami lebih memilih power supply dari jenis switching ketimbang analog (linear). Alasannya sederhana, yaitu faktor efisiensi. Camera CCTV pada umumnya dioperasikan 24 jam non-stop, sehingga memerlukan power supply yang konstan dan relatif "dingin". Power supply switching bisa menjawab persoalan ini, karena bekerjanya sangat efisien. Pabrikan terkemuka telah mengeluarkan banyak variasi power supply untuk camera, baik tipe switching maupun linear (analog) dengan tegangan output 12VDC ataupun 24VAC. Contohnya seperti pada gambar di bawah ini: Tipe Linear (ukuran trafo besar) Tipe Switching (tanpa trafo power) Sekali lagi -apapun jenisnya- penempatan power supply menjadi hal penting dalam desain CCTV, karena ini menyangkut "mati-hidupnya" camera. Kebutuhan arus total camera perlu dimasukkan dalam perhitungan. Umumnya satu camera 12VDC hanya memerlukan arus yang kurang dari 500mA saja, sehingga secara teoritis adaptor plug in 1000mA (1A) sudah memadai. Persoalan yang kerap muncul di lapangan adalah drop tegangan. Ini disebabkan oleh kabel DC yang terlalu panjang, bukan dari ampere adaptor yang kurang. Untuk diagram 4 camera dome di atas, maka power supply 12VDC berkapasitas 2A (2000mA) sudah memadai, karena kebutuhan arus camera tidak lebih dari 500mA (tepatnya sekitar 320mA). Tentu saja diagram di atas termasuk sederhana. Untuk desain yang kompleks, beberapa power supply kecil untuk setiap 4 camera lebih disukai ketimbang satu power supply besar yang meng-handle 16 camera sekaligus. Alasannya adalah: saat terjadi trouble pada power supply, kita masih memiliki beberapa camera yang hidup. Berbeda jika kita menggunakan satu unit power supply besar, maka trouble power supply menyebabkan semua camera menjadi lumpuh. Beberapa vendor yang "kreatif" adakalanya merakit power supply sendiri demi menekan tingginya cost (walau sejujurnya kami sendiri tidak meyakini signifikansinya!). Dalam hal rakit-merakit ini setidaknya ada 2 (dua) faktor yang perlu diperhatikan, yaitu: kualitas komponen dan keserasian layout. Kualitas komponen elektronik di pasaran lokal umumnya tidak setara dengan komponen pabrik (kecuali jika kita merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan komponen yang high grade!). Jadi, kehandalan (durability) power supply rakitan lokal umumnya masih di bawah buatan pabrik, sekalipun sang perakit mengklaim sebaliknya. Jika diadakan perbandingan harga, maka selisihnya tidak signifikan. Faktor kedua adalah soal keserasian layout komponen, terminal dan PCB di dalam box. Jika kita perhatikan gambar power supply buatan pabrik di atas, maka kita dapati satu layout yang bagus dan sedap dipandang mata. Hal ini jarang dijumpai pada power supply rakitan lokal, kecuali pada UPS lokal merk ternama. Namun, jika kita ingin memakai power supply rakitan, hendaklah dihitung dulu dengan cermat apa plus minusnya. Kendati di atas kertas tampak "lebih murah", tetapi jika harga accessories dimasukkan, maka power supply rakitan malah bisa jadi lebih mahal ketimbang yang sudah jadi. Belum lagi harga box panel dan waktu untuk mengerjakannya. Pada bahasan mendatang, kami akan mengangkat topik (menarik): perlukah power supply backup pada saat listrik mati? Lalu, sampai seberapa baguskah performance UPS dalam hal ini? Bagaimana pula management yang baik saat terjadi power failure? Mengenal Sistem Camera CCTV Mini PTZ Dome Ada lagi satu jenis PTZ Dome yang bentuknya mini dengan kemampuan zoom yang terbatas. Jika kita memerlukan camera jenis pan tilt di dalam ruangan, namun estetika menjadi isu penting, maka camera jenis ini layak untuk dicoba. Contoh aplikasi misalnya di area reception hotel (untuk mengamati kegiatan check-in / check-out), di ruangan meeting (untuk mengamati peserta rapat yang hadir, bahkan yang tidur!), di public area (untuk mengamati pengunjung di berbagai sudut) dan tempat lainnya. Satu kelebihan camera ini adalah mudah dioperasikan, karena hanya memakai remote control yang sudah familiar dalam kehidupan sehari-hari. Dibandingkan dengan fix camera yang tidak bisa bergerak, maka camera ini bisa sedikit mengusir "kejenuhan" operator, karena tidak melulu mengamati objek yang sama. Adapun kekurangannya adalah kemampuan zoom yang terbatas, yaitu 3x digital zoom (bukan optical). Ini sama halnya dengan memperbesar perangko di atas mesin fotokopi. Namun untuk aplikasi umum seperti yang disebutkan di atas, camera jenis ini tergolong "sangat direkomendasikan" (highly recommended). Beberapa dome dapat dipasang dan dioperasikan melalui satu buah remote control. Untuk itu jelas diperlukan alat tambahan berupa DVR yang saat ini semakin pupuler penggunaannya.
Read More..

memperbaiki VCR

kaset audio menengah di perkenalakn philip untuk menyimpan audio dalam tahun 1963 .dan di amerika 1964 di bawah merek dagang compact casssete properti kaset secara umum janis media :tape magnetik enconding:sinyal analog panjang tape pada umumnya 7,5 menit per sisi(c 15) 15 menit per sisi (c 30) 22,5 menit persisi(45) KAPASITAS:30 MENIT per sisi(c60) 37,5 mennit per sisi 45 menit per sisi 52,5 menit per sisi (c105) 60 menit per sisi (c120) mekanisme pembacaan:tape head mekanisme penulisan:head perekam magnetik pemakaian :penyimpanan audio dan data panjang dan durasi playback kaset panjang nya kaset juga tersedia dalam beberapa seri ,termasuk clo dan cis brmanfaat untuk menyimpan data pada komputer rumah ,c30 ,c50,c54,c64,c70,c80,c84,c100,c105,daN C110 ISI di dalam kaset di dalam kaset terdapat supply reell dan take penutup up dapat dsi lihat dengan membongkar penutupnya atau dari sisi luar jika dngan bungkusnya transparan jalur magnetik pada kaset pada saat tipe di putar ,akan membariskan separuh tape hasil rekaman yang lain dengan dua elektromagnetik side b left channel side b right channel side a right channel side a left channel cara melakukan perawatsn kaset recording dengan benar 1.bersihkan bagian luar pesawat (VCR) 2.bersihkan head dengan kain halus 3.jangan dekatkan magnit pada pesawat 4.gunakan demaknettis unsur head 5.cek ac cord dan fuse 6.kontrol koneksi komponen dengan PBC
Read More..

Minggu, 11 November 2012

INSTALASI HOME THEATER

Tips instalasi Perangkat audio video sangat rentan terhadap kesalahan instalasi. Ini bukan berarti ketika memasang Anda harus menyewa ahlinya. Anda pun dapat menginstalasi sendiri perangkat audio video ini. Yang penting, perhatikan petunjuk pemasangannya. Berikut ini hal utama yang wajib Anda perhatikan: - - - Tempatkan perangkat pada lokasi yang dinginkan. Hendaknya jarak antara perangkat audio dan video tidak terpaut jauh. Sesuaikan jarak dengan ketersediaan kabel-kabel untuk audio-video. Pada perangkat terbaru, ada pilihan untuk menampilkan gambar pada televisi dan suara pada amplifier. Agar tak salah pasang, pilih sesuai keinginan. Setiap alternatif menggunakan kabel berbeda. Yang umum, audio dan video dihubungkan dengan kabel RCA. Sedkit lebih tinggi, gambar ditampilkan melalui kabel RBG. Perlu diperhatikan tata letak microphone dan speaker agar tidak terjadi feedback Ketika memasang, perhatikan jenis kabel, warna kabel, dan warna port pada perangkat. Hubungkan kabel dengan port sesuai warnanya. Hati-hati jangan sampai berbeda warna karena akan berpengaruh terhadap tampilan gambar dan suara. Pendahuluan Instalasi sistem audio yang baik memerlukan perencanaan yang baik .Pertama akustik ruang yang harus dianalaisa. Yang kedua optimasi sistem speaker harus dipilih.Ketiga komponen audio seperti : preamplifier, Power Amplifier, tape recorder, DVD player, equalizer dan pic up yang harus dipilih. Keempat, Optimasi Instalasi antena AM/FM harus direncanakan. Sistem Instalasi Sistem audio dapat dibagi menjadi rangkaian level rendah dan rangkaian level tinggi. Output recorder, output tape recorder adalah rangkaian level rendah.Rangkaian level rendah peka terhadap derau yang disebabkan oleh gangguan listrik (hum). Oleh karena itu interkoneksi antar komponen audio pada bagian level rendah perlu menggunakan kabel audio. Kabel audio adalah kabel yang terdiri dari konduktor pejal yang diberi pelindung. Sebaiknya rangkaian level tinggi seperti pada power amplifier tidak peka terhadap derau sehingga tidak memerlukan kabel yang diberi pelindung. diagram sistem instalasi Dalam instalasi peralatan audio menggunakan bermacam-macam bentuk terminal dan jack penghubung sesuai dengan peralatan audio yang digunakan macam-macam jack dan kabel dalam home theater Instalasi Mikrofon 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Letakkan loudspeaker pada ruang pendengaran, aturlah agar distribusi bunyi merata ke seluruh ruangan! Letakkan integrated amplifier pada tempat yang mudah untuk mengoperasikan! Hubungkan oudspeaker ke terminal keluaran integrated amplifier dengan dengan menggunakan kabel loudspeaker! Perhatian: phasenya jangan terbalik! Carilah terminal input MIC pada integrated amplifier! Hubungkan mikropun pada terminal input MIC tersebut! Hubungkan kabel sumber daya pada integrated amplifier dengan sumber daya yang tersedia! Nyalakan integrated amplifier (switch on)! Lakukan pemilihan input pada MIC! Nyalakan mikrofon! Berikan sumber bunyi dari vokal melalui mikrofon! Lakukan pengaturan bass/treble pada integrated amplifier untuk mendapatkan bunyi yang enak didengar! Minimumkan pengaturan volme sehingga penguatan menjadi nol Matikan mikrofun! Matikan integrated amplifier! Lepaskan semua kabel penghubung dan kembalikan semua peralatan pada tempat semula! Instalasi Tape Recorder 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Carilah terminal input TAPE pada integrated amplifier! Hubungkan output tape recorder pada terminal input TAPE tersebut! Hubungkan kabel sumber daya pada integrated amplifier dengan sumber daya yang tersedia! Nyalakan integrated amplifier (switch on)! Lakukan pemilihan input pada TAPE! Nyalakan tape recorder! Masukkan sebuah pita cassette yang telah berisi rekaman pada tape recorder! Lakukan main ulang/playback! Lakukan pengaturan bass/treble untuk mendapatkan bunyi yang enak didengar! Matikan tape recorder! Matikan integrated amplifier! Lepaskan semua kabel penghubung dan kembalikan semua peralatan pada tempat semula! Instalasi Penerima AM/FM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Hubungkan output penerima(tuner) AM/FM pada terminal input TUNER atau AM/FM tersebut! Hubungkan kabel sumber daya pada integrated amplifier dengan sumber daya yang tersedia! Nyalakan integrated amplifier (switch on)! Lakukan pemilihan input pada TUNER atau AM/FM! Nyalakan penerima(tuner) AM/FM! Pilihlah salah satu siaran pada gelombang AM atau FM! Lakukan pengaturan bass/treble untuk mendapatkan bunyi yang enak didengar! Matikan penerima(tuner) AM/FM! Matikan integrated amplifier! Instalasi CD/DVD Player 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Carilah terminal input CD pada integrated amplifier! Hubungkan output CD pada terminal input CD tersebut. Hubungkan kabel sumber daya pada integrated amplifier dengan sumber daya yang tersedia Nyalakan integrated amplifier (switch on)! Lakukan pemilihan input pada CD! Nyalakan pemutar CD (CD Player)! Masukkan sebuah CD musik ke dalam laci pemutar Lakukan main ulang! Lakukan pengaturan bass/treble untuk mendapatkan bunyi yang enak didengar! Matikan pemutar CD (CD Player)! Matikan integrated amplifier! Lepaskan semua kabel penghubung dan kembalikan semua peralatan pada tempat semula! Instalasi Audio Home Theater 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Letakkan loudspeaker pada ruang pendengaran, aturlah agar distribusi bunyi merata ke seluruh ruangan! Susunlah perangkat integrated amplifier, tape recorder, penerima(tuner) AM/FM, equalizer, dan pemutar CD! Jika mungkin, susunlah secara bertingkat pada sebuah rak! Hubungkan loudspeaker pada terminal keluaran integrated amplifier dengan menggunakan kabel loudspeaker! Perhatian: phasenya jangan terbalik! Hubungkan equalizer pada integrated amplifier! Hubungkan output tape recorder ke terminal input TAPE pada integrated amplifier dengan kabel audio! Hubungkan output penerima(tuner) AM/FM ke terminal input TUNER atau AM/FM pada integrated amplifier dengan kabel audio! Hubungkan output pemutar CD pada terminal input CD tersebut dengan kabel audio! Hubungkan kabel sumber daya pada integrated amplifier dengan sumber daya yang tersedia! Nyalakan integrated amplifier (switch on)! Lakukan pemilihan input pada TAPE! Masukkan sebuah pita kaset musik ke dalam tape recorder! Lakukan main ulang! Lakukan pengaturan bass/treble untuk mendapatkan bunyi yang enak didengar! Lakukan langkah (10) sampai dengan (13) untuk masing-masing sumber audio! Matikan sumber audio! Matikan integrated amplifier! Lepaskan semua kabel penghubung dan kembalikan semua peralatan pada tempat semula!
Read More..